Tidak hanya itu, saham-saham dari sektor komoditas juga menarik perhatian. Pasar komoditas sering kali berkorelasi negatif dengan nilai tukar mata uang domestik. Oleh karena itu, ketika rupiah melemah, harga komoditas tertentu cenderung naik. Saham-saham perusahaan pertambangan dan perkebunan bisa menjadi pilihan menarik dalam situasi ini.
Namun demikian, investor perlu tetap berhati-hati dan melakukan analisis mendalam sebelum mengambil keputusan investasi. Faktor-faktor lain seperti kinerja perusahaan, prospek industri, dan kondisi pasar global juga perlu dipertimbangkan dengan cermat.
Meskipun pelemahan rupiah dapat memberikan keuntungan bagi beberapa sektor, tetapi juga membawa risiko tertentu, terutama terkait dengan inflasi dan stabilitas ekonomi secara keseluruhan. Oleh karena itu, diversifikasi portofolio tetap menjadi strategi yang bijaksana dalam menghadapi kondisi pasar yang tidak pasti seperti ini. dilansir cbcindonesia.com