Beranda Ekonomi Dolar Turun Efek Suku Bunga Tak Berubah

Dolar Turun Efek Suku Bunga Tak Berubah

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,03 persen menjadi 105,1252 pada akhir perdagangan.

0
istimewa

CARAPANDANG - Dolar AS sedikit melemah terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), setelah Federal Reserve mempertahankan suku bunga acuannya tidak berubah pada level tertinggi dalam dua dekade, namun mengindikasikan setidaknya satu kenaikan lagi mungkin terjadi tahun ini karena inflasi tetap tinggi.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,03 persen menjadi 105,1252 pada akhir perdagangan.

Seperti yang diantisipasi, Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) mempertahankan suku bunga kebijakan utamanya pada Rabu (20/9/2023) di antara 5,25 persen dan 5,5 persen, yang tertinggi dalam 22 tahun.

“Dalam menentukan sejauh mana penguatan kebijakan tambahan yang mungkin tepat untuk mengembalikan inflasi menjadi 2,0 persen dari waktu ke waktu, Komite akan mempertimbangkan pengetatan kebijakan moneter secara kumulatif, dampak kebijakan moneter terhadap aktivitas ekonomi dan inflasi, serta perkembangan ekonomi dan keuangan," kata The Fed dalam sebuah pernyataan.

Menurut Ketua Fed Jerome Powell pada konferensi pers Rabu (20/9/2023) sore, "Pertumbuhan PDB riil berada di atas ekspektasi. Belanja konsumen tetap kuat. Penawaran dan permintaan tenaga kerja terus mencapai keseimbangan yang lebih baik."

Dia berpendapat bahwa "proyeksi The Fed bukanlah sebuah rencana, kebijakan akan disesuaikan jika diperlukan," dan "bersiap untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut jika diperlukan."

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here