Trump saat ini juga belum menunjuk direktur eksekutif AS untuk kedua lembaga tersebut. Hal ini semakin memperkuat sinyal pemerintahannya menunda atau bahkan menghentikan keterlibatan dalam lembaga-lembaga tersebut.
Padahal, AS memiliki saham terbesar dan kekuatan veto dalam pengambilan keputusan strategis di IMF dan Bank Dunia. Kebijakan dan persyaratan utang yang ditetapkan oleh kedua lembaga sering kali mencerminkan kepentingan pasar dan geopolitik AS.
Pengamat menilai penarikan AS dari kedua lembaga tersebut diperkirakan dapat memicu krisis likuiditas. Hal ini karena IMF dan Bank Dunia sangat bergantung pada kontribusi besar dari AS untuk mempertahankan cadangan dana global mereka.