Beranda Ekonomi Emas Ambruk, Terperosok ke US$ 2.900

Emas Ambruk, Terperosok ke US$ 2.900

Harga emas akhirnya jatuh menembus level US$2.900 per troy ons. Anjloknya harga emas karena emas masih dijadikan barter kerugian dan aksi investor yang memilih dolar Amerika Serikat (AS) karena kekhawatiran perang dagang semakin dalam.

0
Ilustrasi | Istimewa

"Kita cenderung melihat emas sebagai aset likuid yang digunakan untuk memenuhi margin call di tempat lain, jadi tidak mengherankan jika emas dijual setelah peristiwa berisiko, mengingat perannya dalam portofolio," kata Suki Cooper, analis di Standard Chartered, kepada Reuters.

Seperti diketahui, pasar saham jeblok pada akhir pekan lalu karena meningkatnya kekhawatiran mengenai perang dagang,

"Harga emas anjlok karena investor beralih ke uang tunai dan tempat berlindung yang aman lainnya seperti Franc Swiss dan Yen Jepang di tengah gejolak pasar, yang menciptakan risiko koreksi yang lebih dalam," ujar Nikos Tzabouras, analis pasar senior di Tradu.com, kepada Reuters.

Dolar AS menguat terhadap mata uang lainnya selama dua hari beruntun dan menembus level 103, menjauh dari level terendah dalam enam bulan yang dicapai minggu lalu.

Pada penutupan perdagangan kemarin, Senin (7/4/2025), indeks dolar (DXY) menguat 0,23% di level 103,26. Dolar AS yang lebih kuat membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

"Setelah debu mereda, risiko resesi yang meningkat, dolar yang lebih lemah, imbal hasil riil yang lebih rendah, dan ekspektasi penurunan suku bunga yang lebih besar semuanya akan berperan dalam mendukung pemulihan (emas)," ujar Ole Hansen, kepala strategi komoditas di Saxo Bank.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here