Perang Rusia-Ukraina kini jauh mereda setelah Presiden Rusia Vladimir Putin telah setuju untuk memulai pembicaraan untuk mengakhiri perang Ukraina.
Harga emas mulai terancam tertekan oleh meredanya tekanan geopolitik.
Presiden AS Donald Trump mengatakan pembicaraan untuk mengakhiri perang Ukraina akan dimulai "segera" setelah melakukan panggilan telepon dengan Putin pada Rabu (12/2/2025) pagi waktu Amerika Serikat (AS).
Berita tersebut memberikan harapan bahwa perang Ukraina hampir berakhir dan meredakan ketegangan geopolitik, sehingga sedikit mengurangi permintaan aset safe haven.
Sementara itu terdapat hambatan lain bagi logam kuning, imbal hasil Treasury terus meningkat setelah indeks harga konsumen (IHK) AS naik lebih dari yang diharapkan pada periode Januari 2025, yang menunjukkan tekanan inflasi yang masih ada.
Inflasi AS secara mengejutkan mengalami lonjakan cukup tajam pada Januari 2025. Inflasi menembus 0,5% secara bulanan (month to month/mtm) atau yang tertinggi sejak Agustus 2023.
Iinflasi juga melesat 3,0% secara tahunan (year on year/yoy) pada Januari 2025 atau tertinggi sejak Februari 2024.
Inflasi jauh di atas ekspektasi yakni 0,3 (mtm) dan 2,9% (yoy).
Kenaikan inflasi akan mendorong The Fed tidak terburu-buru dalam memotong suku bunga dan hal tersebut akan menyebabkan berkurangnya daya tarik emas. Sehingga imbal hasil Treasury AS hingga dolar AS akan menggantikan posisi penguatan pada emas sebelumnya.