Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun merosot 2,1% di level 4,07% pada perdagangan Senin (29/1/2024), sehingga meningkatkan daya tarik emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.
Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) akan mengambil keputusan mengenai penetapan suku bunga pada hari Rabu waktu AS, yang dimana diprediksi akan bersikap dovish seperti keputusan suku bunga pada pertemuan bulan Desember tahun lalu.
"Pertemuan FOMC ini akan menunjukkan beberapa panduan mengenai kapan penurunan suku bunga pertama mungkin dilakukan, dan apakah Fed akan cenderung dovish atau hawkish pada kebijakan moneternya," ujar Wyckoff, dilansir dari Reuters.
Data minggu lalu menunjukkan pertumbuhan moderat pada harga-harga minyak AS pada bulan Desember 2023, menjaga inflasi tahunan di bawah 3% selama tiga bulan berturut-turut dan berpotensi memungkinkan The Fed untuk mulai memangkas suku bunga tahun ini.
Ketidakpastian terhadap perekonomian dan penurunan suku bunga AS dapat mendorong rekor harga emas pada tahun 2024.
Harga emas sangat sensitif terhadap pergerakan suku bunga AS. Kenaikan suku bunga AS akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury menguat. Kondisi ini tak menguntungkan emas karena dolar yang menguat membuat emas sulit dibeli sehingga permintaan turun. Emas juga tidak menawarkan imbal hasil sehingga kenaikan imbal hasil US Treasury membuat emas kurang menarik.