Pada perdagangan Senin (4/12/2023), emas batangan mencapai titik tertinggi sepanjang masa di US$2,135.40 per troy ons karena meningkatnya spekulasi akan pemotongan suku bunga oleh The Fed, sebelum turun lebih dari US$100 karena ketidakpastian mengenai waktu pemotongan tersebut.
Perangkat FedWatch Tool CME menunjukkan pelaku pasar memperkirakan peluang penurunan suku bunga sebesar 62% pada Maret tahun depan. Namun, analis Reuters menunjukkan bahwa suku bunga tidak berubah hingga setidaknya bulan Juli 2024.
Sementara imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun mendekati posisi terendah dalam tiga bulan, Treasury AS 10 tahun ditutup di level 4,15% pada perdagangan kemarin Kamis (7/12/2023).
Begitu juga dengan dolar AS turun 0,48% di level 103,6 pada perdagangan kemarin, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
Sementara "pendorong reli emas lebih lanjut telah ditetapkan," emas harus melakukan konsolidasi dan meluangkan waktu untuk menguji tingkat harga baru ini, ujar Everett Millman, kepala analis pasar di Gainesville Coins, dikutip Reuters.
Setelah kenaikan klaim pengangguran mingguan AS, para pelaku pasar bersiap untuk data non-farm payrolls pada Jumat untuk mencari tanda-tanda lebih lanjut dari melemahnya pasar tenaga kerja.