CARAPANDANG - Harga emas dunia belum juga membaik bahkan terancam melandai terus.
Melansir data Refinitiv, pada perdagangan Selasa (23/4/2024) harga emas berakhir di US$ 2.321,81 per troy ons, melemah 0,19% dibandingkan sehari sebelumnya. Posisi penutupan kemarin adalah yang terendah sejak 4 April 2024 atau hampir 3 minggu.
Harga emas mulai membaik pada hari ini. Rabu (24/4/2024) hingga pukul 07.02 WIB terpantau menguat 0,09% menuju US$ 2.322,79 per troy ons.
Harga emas yang mendingin dipengaruhi ketegangan geopolitik di Timur Tengah yang mulai mereda setelah Iran meremehkan serangan Israel di wilayahnya minggu lalu dan mengatakan pihaknya tidak berencana untuk menanggapinya.
Emas adalah aset aman sehingga dicari saat ketegangan geopolitik meningkat, seperti yang terjadi di Timur Tengah pekan lalu.
"Risiko terkait ketidakpastian di Timur Tengah sudah mereda. Kondisi ini membuat pasar ramai-ramai menjual emas. Pertanyaannya, harga emas melemah sampai kapan?" tutur analis dari TD Securities, Daniel Ghali dikutip dari Reuters.
Harga emas juga tetap melandai meski dolar Amerika Serikat juga melemah. Pelemahan dolar pada umumnya akan meningkatkan pembelian emas karena konversi harga yang lebih murah. Permintaan naik maka hargapun terkerek.
Indeks dolar akhirnya kembali ke level 105 yakni 105,68 pada perdagangan kemarin setelah bergerak di level 106 atau tertinggi lima bulan.