Ketua The Fed Jerome Powell pekan lalu mengatakan The Fed belum berpikir untuk memangkas suku bunga pada Maret 2024 tetapi menyuarakan keyakinan bahwa inflasi akan kembali ke target 2%.
"Jika suku bunga (bunga) ini tetap di tempatnya dan ada ketidakjelasan mengenai hal tersebut, kemungkinan besar kita akan melihat lingkungan yang agak kelu bagi kenaikan emas," ujar ahli strategi pasar WGC Joseph Cavatoni, dilansir dari Reuters.
Harga emas sangat sensitif terhadap pergerakan suku bunga AS. Kenaikan suku bunga AS akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury menguat. Kondisi ini tak menguntungkan emas karena dolar yang menguat membuat emas sulit dibeli sehingga permintaan turun. Emas juga tidak menawarkan imbal hasil sehingga kenaikan imbal hasil US Treasury membuat emas kurang menarik.
Namun, suku bunga yang lebih rendah akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury melemah, sehingga dapat menurunkan opportunity cost memegang emas. Sehingga emas menjadi lebih menarik untuk dikoleksi. dilansir cnbcindonesia.com