Pulihnya sektor manufaktur Negeri Paman Sam membuat yield Treasury kembali meninggi dan membuat indeks dolar AS juga naik. Padahal, jika yield Treasury meninggi, seharusnya hal ini menjadi katalis negatif bagi emas, karena emas sendiri tidak menawarkan yield.
Yield Treasury acuan tenor 10 tahun naik nyaris 13 basis poin menjadi 4,319%.
Indeks dolar AS terbang pada perdagangan kemarin, Senin (1/4/2024) ke posisi 105, 109. Posisi tersebut adalah yang tertinggi sejak 13 November 2023 atau hampir empat bulan terakhir.
Kenaikan emas di tengah penguatan dolar AS merupakan hal yang tidak biasa. Emas biasanya langsung ambruk begitu dolar menguat.
Penguatan dolar akan membuat emas semakin mahal untuk dibeli karena adanya konversi mata uang sehingga orang cenderung menahan pembelian
Namun nyatanya, harga emas kembali naik dan artinya masih banyak yang melakukan pembelian emas. Hal ini karena sentimen terhadap emas safe-haven juga didukung oleh ketegangan geopolitik yang meningkat setelah media Iran dan Suriah melaporkan bahwa serangan Israel menghantam sebuah gedung di sebelah kedutaan Iran di ibu kota Suriah pada Senin kemarin. dilansir cnbcindonesia.com