"Laporan (tenaga kerja) ini akan dilihat sebagai laporan yang membuat The Fed tetap pada jalurnya pada bulan Juni. Harga emas akan terus mengalami tren yang lebih tinggi secara keseluruhan, meskipun konsolidasi singkat mungkin diperlukan," ujar Tai Wong, pedagang logam independen yang berbasis di New York.
Sementara itu, patokan harga emas London kembali mencapai rekor tertinggi US$ 2171,30 per troy ONS pada lelang sore hari Jumat pekan kemarin, menurut London Bullion Market Association (LBMA).
Harga emas sangat sensitif terhadap pergerakan suku bunga AS. Kenaikan suku bunga AS akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury menguat. Kondisi ini tak menguntungkan emas karena dolar yang menguat membuat emas sulit dibeli sehingga permintaan turun. Emas juga tidak menawarkan imbal hasil sehingga kenaikan imbal hasil US Treasury membuat emas kurang menarik.
Namun, suku bunga yang lebih rendah akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury melemah, sehingga dapat menurunkan opportunity cost memegang emas. Sehingga emas menjadi lebih menarik untuk dikoleksi. dilansir cnbcindonesia.com