Pada hari Jumat (15/9), katanya dalam komentar pasar, sedikit daya apung emas juga dibantu oleh sedikit melemahnya kekuatan dolar AS, mata uang yang memiliki korelasi terbalik dengan emas karena logam biasanya dihargai dalam dolar.
Setelah mencapai level tertinggi dalam 6 bulan, kata para analis, dolar AS mengambil jeda pada hari Jumat (15/9), yang juga berkontribusi terhadap kenaikan emas.
Indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback terhadap sejumlah enam mata uang utama lainnya, turun 0,2 persen menjadi 105,245 pada transaksi Jumat (15/9).
Sementara itu, data ekonomi yang dirilis pada hari Jumat (15/9) beragam. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa harga impor AS meningkat 0,5 persen pada bulan Agustus setelah naik 0,1 persen pada bulan Juli. Namun, harga impor turun 3,0 persen secara tahun ke tahun pada bulan Agustus setelah turun 4,6 persen pada bulan Juli. Harga impor tahunan mencatat penurunan bulanannya yang ketujuh berturut-turut.
Pembacaan awal Indeks Sentimen Konsumen Universitas Michigan turun menjadi 67,7 pada bulan September dari pembacaan akhir 69,5 pada bulan Agustus. dilansir antaranews.com