CARAPANDANG - Emas mulai berbalik arah menuju penguatan setelah penurunan tiga hari beruntun. Emas justru menguat setelah Chairman bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reverse (The Fed) Jerome Powell bersabda mengenai prospek suku bunga AS. Penguatan emas juga terjadi di tengah masih panasnya perang Israel vs Hamas.
Pada perdagangan Kamis (9/11/2023) harga emas di pasar spot ditutup melonjak 0,43% di posisi US$ 1.958,19 per troy ons. Penguatan ini diharapkan tanda emas mulai bergerak positif setelah tekanan tiga hari beruntun.
Sementara, pada pukul 06.00 WIB Jumat (10/11/2023), harga emas di pasar spot bergerak stagnan di posisi US$ 1.958,22 per troy ons dan hanya menguat tipis 0,002%.
Emas ditutup positif pada perdagangan hari Kamis setelah Ketua The Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell menegaskan kembali perlunya suku bunga yang lebih tinggi untuk mengendalikan inflasi.
Powell mengatakan para pejabat The Fed "tidak yakin" bahwa suku bunga masih cukup tinggi untuk menurunkan inflasi ke target 2% bank sentral AS, sehingga membuat dolar AS dan imbal hasil Treasury lebih tinggi.
Perjuangan untuk memulihkan stabilitas harga "masih panjang," menurut Powell dalam komentarnya yang menyelidiki bagaimana ia melihat fase akhir dari upaya memerangi inflasi yang akan terjadi, dengan kemungkinan "disinflasi" yang lebih besar perlu dilakukan karena perlambatan ekonomi.