"Kami tidak terburu-buru dalam menentukan kebijakan pemangkasan suku bunga. Menahan suku bunga dalam posisi saat ini adalah yang terbaik," tutur Waller dalam acara Economic Club of New York, dikutip dari Reuters.
Belum ada sinyal pemangkasan suku bunga dalam waktu dekat membuat dolar AS berlari kencang. Indeks dolar ditutup di posisi 104,55 atau lebih tinggi dibandingkan hari sebelumnya yakni 104,25.
Harga emas biasanya jatuh ketika dolar AS menguat karena konversi pembelian emas dari dolar menjadi lebih mahal.
Data ekonomi AS juga menunjukkan laju yang masih sangat kencang. Revisi terbaru data pertumbuhan ekonomi AS menunjukkan ekonomi AS tumbuh 3,4% (year on eyar/yoy) pada kuartal IV-2023. Lebih tinggi dibandingkan data sebelumnya yakni 3,2%.
Klaim pengangguran juga menurun menjadi 210.000 pada pekan yang berakhir pada 23 Maret 2024, lebih sedikit dibandingkan 212.000 pada pekan sebelumnya.
Kendati belum ada isyarat pemangkasan, pelaku pasar tetap optimis jika The Fed akan memangkas suku bunga pada Juni mendatang. Optimisme inilah yang mendongrak harga emas.
Perangkat CME FedWatch Tool menunjukkan pelaku pasar bertaruh 61% jika The Fed akan memangkas suku bunga pada Juni tahun ini.
Kenaikan harga emas juga ditopang oleh makin memanasnya kondisi geopolitik di Rusia usai serangan ISIS ke sebuah konser di Moskow.