Beranda Ekonomi Emas Turun Efek The Fed "Hawkish"

Emas Turun Efek The Fed "Hawkish"

Emas mulai berbalik arah menuju pelemahan setelah sempat menyentuh level US$2000 pada pekan

0
istimewa

CARAPANDANG - Emas mulai berbalik arah menuju pelemahan setelah sempat menyentuh level US$2000 pada pekan lalu. Kejatuhan harga emas terlihat cukup signifikan pada hari terakhir perdagangan yang menyebabkan kinerja pekan ini cukup negatif.

Pelemahan emas terjadi setelah Chairman bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reverse (The Fed) Jerome Powell masih menyatakan kemungkinan hawkish. Koreksi harga emas juga terjadi di tengah ketidakpastian geopolitik global akibat perang Israel vs Hamas.

Merujuk Refinitif, harga emas di pasar spot ditutup di posisi US$ 1.936,79 per troy ons dan melemah 1,09% pada perdagangan Jumat (10/11/2023). Amblesnya harga emas juga terlihat dalam sepekan yang telah terkoreksi 2,07%.

Sepanjang pekan ini, harga emas mayoritas berada di zona merah dengan terkoreksi 4 kali dan penguatan sekali.

Koreksi harga emas terjadi setelah Ketua The Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell menegaskan kembali perlunya suku bunga yang lebih tinggi untuk mengendalikan inflasi.

Powell mengatakan para pejabat The Fed "tidak yakin" bahwa suku bunga telah cukup tinggi untuk menurunkan inflasi ke target 2%, sehingga membuat dolar AS dan imbal hasil Treasury lebih tinggi.

Perjuangan untuk memulihkan stabilitas harga "masih panjang," menurut Powell dalam komentarnya yang menyelidiki bagaimana ia melihat fase akhir dari upaya memerangi inflasi yang akan terjadi, dengan kemungkinan "disinflasi" yang lebih besar perlu dilakukan karena perlambatan ekonomi.

  • Tags

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here