Turki dan Israel memulihkan hubungan diplomatik pada pertengahan 2022 usai hubungan antara kedua negara tegang selama bertahun-tahun. Namun, krisis Gaza menimbulkan ketegangan baru dan aksi saling tuduh.
Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan pekan lalu juga mengumumkan bahwa negaranya akan bergabung dalam tuntutan kasus genosida yang diajukan Afrika Selatan terhadap Israel di Mahkamah Internasional yang bermarkas di Den Haag.
Waktulah yang akan menentukan bagaimana keputusan Ankara akan mempengaruhi ekonomi Israel, dan mencari mitra alternatif di saat krisis bukanlah sesuatu yang baru bagi negara itu, kata Serkan Demirtas, analis dan jurnalis kebijakan luar negeri yang berbasis di Ankara kepada Xinhua.
"Dengan embargo perdagangan, Turki pada dasarnya berupaya menjadi preseden bagi negara-negara lain untuk memaksa Israel melakukan gencatan senjata permanen di Gaza," ujarnya.
"Kita akan melihat sejauh mana dampak embargo Turki terhadap ekonomi Israel dan apakah negara lain akan mengikuti jejaknya," imbuhnya.
Embargo Hubungan Perdagangan Jadi Senjata Baru Turki Pukul Israel
Keputusan Turki untuk menangguhkan hubungan perdagangan dengan Israel menandai langkah yang menentukan dalam hubungan antara dua negara non-Arab itu di Timur Tengah