Terlebih, kata dia, pemerintah juga telah memutuskan untuk menambah alokasi pupuk subsidi pada anggaran 2024 dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton.
"Karena dengan kita akan meningkatkan volume pupuk untuk subsidi yang Bapak (Presiden) kemarin putuskan naik dari 4,7 (juta ton) menjadi 9,5 (juta ton) pasti kebutuhan bahan baku ini jadi sesuatu yang sangat penting ke depan," ujarnya.
Presiden Jokowi berharap industri PT Kaltim Amonium Nitrat dapat mendukung produktivitas pangan nasional.
Menurut Presiden, pembangunan industri amonium nitrat di dalam negeri sangat penting karena Indonesia masih mengimpor 21 persen bahan baku pupuk tersebut.
"Saya senang pabrik ini selesai. Nanti bisa menambah bahan baku pembuatan pupuk di tanah air, utamanya NPK," kata Presiden.
Dengan beroperasinya pabrik tersebut, ujar dia, Indonesia bisa mengurangi hingga 8 persen impor amonium nitrat. dilansir antaranews.com