CARAPANDANG - Indonesia menerapkan kebijakan ketenagakerjaan yang adaptif menghadapi perkembangan digitalisasi, termasuk keberadaan kecerdasan buatan dalam dunia kerja, menurut Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) Anwar Sanusi dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.
"Indonesia berkomitmen terhadap kebijakan ketenagakerjaan yang adaptif dan memahami pentingnya mengadopsi kemajuan teknologi sambil melindungi hak dan kesejahteraan angkatan kerja," kata Anwar Sanusi saat menghadiri Pertemuan Tingkat Tinggi International Labour Organization (ILO) di Jenewa, Swiss, pada Senin.
Pertemuan tersebut melibatkan para ahli terkemuka yang memberikan informasi kepada Badan Eksekutif ILO tentang perkembangan terbaru dan memberikan ide-ide untuk penelitian dan diskusi lebih lanjut
Beberapa pembahasannya berfokus pada tantangan dan peluang digitalisasi termasuk kecerdasan buatan dan manajemen algoritma untuk dunia kerja.
Dalam pertemuan itu, Anwar mengatakan bahwa digitalisasi telah merevolusi pasar tenaga kerja, mengubah organisasi kerja, struktur pekerjaan dan sifat pekerjaan itu sendiri. Digitalisasi memberikan peluang untuk efisiensi dan peningkatan produktivitas.