Akibat suhu panas ekstrem berkepanjangan yang belum pernah terjadi sebelumnya ini, pemerintah Iran menginstruksikan agar semua kantor, organisasi, dan bank milik negara ditutup sementara pada Minggu (28/7) sebagai upaya untuk melindungi kesehatan warga dan menjaga konsumsi energi dalam negeri tetap terkendali, lansir kantor berita resmi IRNA pada Sabtu.
Kuwait dilanda gelombang panas sejak pekan lalu, dengan suhu tertinggi mencapai lebih dari 50 derajat Celsius pada Kamis (25/7), menurut Departemen Meteorologi Kuwait. Rekor suhu tertinggi sepanjang sejarah di negara ini mencapai 53,5 derajat Celsius.
Sejumlah pakar pemerintah menganjurkan agar warga mengurangi aktivitas di luar ruangan, terutama selama periode suhu tinggi pada siang dan sore hari, menghindari paparan sinar matahari langsung, memastikan hidrasi yang cukup dengan meminum air dalam jumlah yang cukup, dan mewaspadai bahaya sengatan panas (heatstroke) dan penyakit terkait lainnya.
Sementara itu, pemerintah mengimbau masyarakat untuk menghemat listrik demi menghindari beban berlebih pada jaringan listrik, yang dapat menyebabkan pemadaman listrik akibat tingginya pemakaian.
Seorang anak menyejukkan diri di depan kipas angin saat gelombang panas menerpa di Baghdad, Irak, pada 10 Juli 2024. (Xinhua/Khalil Dawood)