Beranda Internasional Gelombang Panas Hantam Timur Tengah, Beban Pemakaian Listrik Kian Melonjak

Gelombang Panas Hantam Timur Tengah, Beban Pemakaian Listrik Kian Melonjak

Orang-orang menyejukkan diri di sebuah pantai di Laut Mediterania saat gelombang panas menerpa di Alexandria, Mesir, pada 23 Juli 2024. (Xinhua/Ahmed Gomaa)

0
Xinhua

Sejak memasuki musim panas, warga Irak harus menghadapi suhu panas yang begitu menyengat, dengan beberapa provinsi di Irak, termasuk Dhi Qar, Maysan, Basra, dan Muthanna, mencatatkan rekor suhu tertinggi yang mencapai lebih dari 50 derajat Celsius dalam beberapa hari terakhir.

   

"Rasanya seolah-olah segala sesuatu mendidih ketika saya keluar. Saya bisa menggoreng telur mentah di bawah sinar matahari dalam beberapa menit," kata Hassan, seorang warga Baghdad, kepada Xinhua. "Kami berusaha mengurangi kegiatan nonesensial, namun kerap terjadi pemadaman listrik di rumah, yang benar-benar membuat situasi menjadi sangat berat."

   

Suhu di Baghdad, ibu kota Irak, tercatat di kisaran 45 derajat Celsius sepanjang pekan ini.

   

Selama periode puncak konsumsi listrik pada musim panas, jaringan listrik Irak yang sudah kewalahan harus menghadapi kesenjangan daya yang meluas, yang kian memperparah krisis listrik di negara itu.

   

Pada akhir Juni lalu, Perdana Menteri Irak Mohammed Shia' al-Sudani, menginstruksikan agar jam kerja resmi di kantor-kantor publik dikurangi satu jam selama musim panas dengan mempertimbangkan suhu tinggi yang terjadi di seluruh negeri.

   

Pada 21 Juli, Bumi mengalami hari terpanas dalam sejarahnya, dengan rata-rata suhu global harian mencapai rekor tertinggi baru, menurut Layanan Perubahan Iklim Copernicus Uni Eropa pada Selasa (23/7).

   

Layanan itu melaporkan pada awal Juli bahwa bulan lalu merupakan bulan Juni terpanas sepanjang sejarah.


LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here