Protes kembali berlanjut pada Senin (29/9/2025) di sebuah universitas di Antananarivo. Para demonstran mengibarkan poster, menyanyikan lagu kebangsaan, dan berusaha berbaris menuju pusat kota sebelum dibubarkan dengan gas air mata.
Pihak berwenang sebelumnya telah memberlakukan jam malam dari senja hingga fajar. Para pengunjuk rasa mengadopsi simbol dan taktik protes Nepal dan Kenya, termasuk penggunaan organisasi daring untuk menggalang massa.