Ia mencontohkan, songket di daerah lain dijual dengan harga Rp15 juta hingga Rp17 juta, dan Sumbar menawarkan kualitas baik dan indah dengan harga yang relatif lebih rendah, pada kisaran Rp2 juta.
“Kita di Sumbar memiliki produk premium dengan harga bersaing. Selain itu, kita juga menyediakan produk yang bernilai lebih ekonomis dengan kualitas yang tak kalah jauh dari premium,” kata Harneli.
Selain itu, Pemprov Sumbar akan menggelar kegiatan Discover West Sumatera di Hotel Borobudur Jakarta selama satu bulan penuh. Dalam kegiatan tersebut kerajinan hasil produksi masyarakat Sumbar akan dipasarkan secara lebih luas.
“Kita berusaha memberi fasilitas untuk memasarkan produk kerajinan melalui kegiatan pameran yang saat ini dilakukan. Selain itu, kita tidak ingin produk kerajinan asli Sumbar hilang karena tidak ada regenerasi, sehingga pelatihan terus dilakukan di setiap daerah,” katanya. (adpsb)