"Ayat-ayat suci Al-Qur’an harus senantiasa dilantunkan setiap malam, sehingga dapat menghasilkan ketenangan jiwa. Oleh karena itu patut dipahami, bahwa penyelenggaraan MTQ Nasional bukan sekadar iven seremonial rutin, melainkan suatu momen bersejarah dan perwujudan dari semangat kebersamaan dalam mencintai Al-Qur'an sebagai petunjuk hidup," ucapnya lagi.
Alih-alih dianggap sebagai ajang kompetisi semata, Mahyeldi juga menekankan bahwa MTQ adalah sarana berjemaah dalam memperkokoh iman dan takwa kepada Allah. Oleh karenanya, ia berharap penyelenggataan MTQ bermanfaat untuk meningkatkan pemahaman atas isi dan kandungan Al-Quran, sebagai bagian dari perbekalan menuju surga Allah SWT.
Sementara itu, Wakil Gubernur (Wagub) Sumbar, Audy Joinaldy yang juga menjabat Ketua LPTQ Sumbar menyampaikan, bahwa penyelenggaraan MTQ senantiasa dilaksanakan guna memantapkan syiar Islam di tengah masyarakat. Sembari, sebagai sarana untuk memotivasi, meningkatkan pemahaman, penghayatan, dan pengamalan terhadap isi kandungan Al-Qur'an.
"Saya berharap jangan jadikan MTQ sebagai seremonial semata, tapi agar bagaimana kita mengimplementasikan isi Al-Quran tersebut dalam kehidupan sehari-hari," ujar Audy.
Audy juga menekankan, MTQ Tingkat Provinsi Sumbar juga bertujuan untuk mencetak qori dan qoriah terbaik, yang kemudian akan mewakili Sumbar pada ajang MTQ tingkat Nasional. Oleh karena itu, Audy meminta seluruh kafilah dapat berkompetisi dengan baik dan sehat.