CARAPANDANG.COM - Harga emas melemah pada hari Selasa setelah mencapai rekor tertinggi di sesi sebelumnya, seiring dengan menguatnya dolar dan imbal hasil Treasury, sementara para pedagang bersiap menghadapi keputusan potensi pemotongan suku bunga AS oleh Federal Reserve minggu ini.
Berdasarkan data Refinitiv harga emas di pasar spot pada perdagangan Selasa (17/9/2024) tercatat du US$2.569,52 per troy ons, turun 0,51% dibandingkan posisi sebelumnya.
Sementara pada awal perdagangan hari ini (18/9/2024) pukul 6.00 WIB harga emas di pasar spot tercatat US$2.571,31.
Sorotan di dunia keuangan saat ini adalah pada pertemuan kebijakan dua hari The Fed yang berakhir pada hari Rabu. Pasar saat ini memperkirakan peluang 63% untuk pemotongan 50 basis poin dibandingkan 34% minggu lalu, menurut alat CME FedWatch.
Pasar keuangan telah memperhitungkan kemungkinan lebih besar bahwa The Fed akan bertindak lebih agresif. Ini akan menjadi pemotongan suku bunga pertama oleh The Fed sejak tahun 2020.
"Kita sedang dalam tren penurunan hari ini karena kenaikan suku bunga di sepanjang kurva imbal hasil, karena beberapa orang khawatir bahwa jika The Fed hanya memotong 25 basis poin besok, mungkin akan ada insentif yang lebih sedikit untuk membeli emas, seperti yang disarankan oleh bank besar," kata Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities.