Penopang harga emas juga datang dari kekhawatiran yang masih ada tentang kemungkinan serangan militer Iran terhadap Israel. Namun, mungkin ada kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas yang dekat. Ini bisa mengubah kalkulasi Iran dalam menyerang Israel setelah pembunuhan pejabat Hamas dan Hezbollah oleh Israel baru-baru ini.
Antusiasme terhadap kemungkinan pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve AS pada September mendorong harga emas ke rekor tertinggi $2.509,65 pada Jumat lalu. Selain itu, meningkatnya ketegangan geopolitik dan tingginya permintaan bank sentral turut mendorong kenaikan harga emas lebih dari 20% sepanjang tahun ini.
"Emas telah memburu level psikologis $2.500 selama beberapa bulan, dan kini setelah level tersebut tercapai, kita melihat aksi ambil untung yang wajar," kata Tim Waterer, Kepala Analis Pasar KCM Trade, kepada Reuters.
Traders yakin bahwa The Fed akan memangkas suku bunga bulan depan, dan fokus kini beralih pada seberapa besar pemotongan tersebut. Menurut alat CME FedWatch, kemungkinan pemotongan 25 basis poin diperkirakan mencapai 75,5%.
Para trader saat ini pun sedang menunggu simposium tahunan bank sentral AS (The Fed) di Jackson Hole yang dimulai akhir pekan ini. Tahun-tahun sebelumnya telah melihat pejabat bank sentral membuat pernyataan yang memengaruhi pasar selama konferensi tersebut. Dalam hal ini, Ketua The Fed, Jerome Powell dijadwalkan untuk berbicara pada simposium ini.