Pendapat serupa juga disampaikan David Meger, direktur investasi alternatif dan perdagangan di High Ridge Futures.
"Apa yang Anda lihat adalah aset berisiko di seluruh saham mengalami tekanan pagi ini, dan emas menjadi korban tekanan yang sama," kata Meger, kepada Reuters.
Namun, analis optimis emas, yang telah naik lebih dari 16% sejauh tahun ini, bisa kembali pulih ke depannya, mengingat ketidakpastian ekonomi dan politik yang terus-menerus serta harapan penurunan suku bunga dari The Fed akan menguntungkan logam mulia.
"Tensi geopolitik yang tinggi dan harapan baru-baru ini untuk penurunan suku bunga Fed yang lebih besar seharusnya menciptakan kondisi yang mendukung penguatan untuk logam mulia. Pada akhirnya, emas bisa mencetak rekor tertinggi baru setelah ketegangan mereda," kata Han Tan, kepala analis pasar di Exinity Group.