Grant mencatat bahwa emas berhasil memangkas kerugiannya, dengan dukungan dari ketidakpastian geopolitik yang terus berlanjut. Ia memperkirakan pasar emas akan tetap bergejolak dan cenderung bergerak mendatar hingga akhir tahun.
Indeks dolar (.DXY) melonjak 0,7%, menuju kinerja harian terkuatnya dalam hampir empat minggu, yang memberikan tekanan pada emas dengan membuat logam mulia berharga dolar menjadi lebih mahal bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain.
Acara ekonomi utama AS pekan ini mencakup perilisan data lowongan pekerjaan, laporan ketenagakerjaan ADP, dan data non-farm payroll. Pidato dari pejabat The Fed, termasuk Ketua Jerome Powell, juga akan menjadi sorotan.
"Kami mencatat risiko penurunan signifikan terhadap emas pada tahun 2025, dan memperkirakan volatilitas besar seiring kemungkinan The Fed mengambil pendekatan lebih hati-hati terhadap penurunan suku bunga, yang merugikan emas," kata analis BMI dalam sebuah catatan.
Setelah penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin bulan lalu menjadi 4,50%-4,75%, pasar kini memperkirakan peluang penurunan lainnya pada bulan Desember sebesar 64%, sesuai dengan ekspektasi dari pialang utama.