Stok sulingan minggu lalu naik 10,1 juta barel menjadi 125,9 juta barel. Pasokan produk sulingan, yang mewakili permintaan, turun ke level terendah sejak 1999, menurut data EIA.
"Wilayah utama di Timur Laut masih menunjukkan suhu yang relatif sejuk hingga minggu ke-3 bulan ini yang kemungkinan akan membatasi kenaikan jumlah diesel," menurut Jim Ritterbusch, presiden Ritterbusch and Associates LLC di Galena, Illinois, dilansir dari Reuters.
Sementara persediaan minyak mentah berkurang 5,5 juta barel dalam seminggu, berdasarkan data EIA. Sebagian besar mencerminkan gangguan pengiriman di Laut Merah, menurut Bob Yawger, direktur energi berjangka di Mizuho.
"Situasi di Laut Merah telah memaksa banyak penyuling dan pembeli minyak mentah untuk pergi ke Amerika Serikat dibandingkan mengarungi kapal mereka mengelilingi Tanduk Afrika," tambah Yawger.
Kekhawatiran pengiriman masih ada setelah kelompok Houthi di Yaman yang didukung Iran pada hari Rabu mengatakan mereka telah "menargetkan" sebuah kapal kontainer yang menuju Israel. Komando Pusat AS mengatakan kelompok militan tersebut telah menembakkan dua rudal balistik anti-kapal di selatan Laut Merah pada hari sebelumnya.
Data ekonomi yang suram mengirim harga lebih rendah di awal sesi. Aktivitas bisnis zona Euro menyusut pada bulan Desember. Inflasi Jerman meningkat, kemungkinan memberikan argumen kepada Bank Sentral Eropa untuk mempertahankan suku bunga tetap stabil untuk beberapa waktu.