Beranda Ekonomi IHSG Diperkirakan Stagnan

IHSG Diperkirakan Stagnan

Pasar masih menunggu data lanjutan tenaga kerja di Amerika Serikat, sehingga IHSG diperkirakan stagnan hari ini. Pada Kamis kemarin, IHSG naik 0,11 persen atau 8 poin ke level 7.681.

0
897
Pasar masih menunggu data lanjutan tenaga kerja di Amerika Serikat, sehingga IHSG diperkirakan stagnan hari ini. Pada Kamis kemarin, IHSG naik 0,11 persen atau 8 poin ke level 7.681.

CARAPANDANG - Pasar masih menunggu data lanjutan tenaga kerja di Amerika Serikat, sehingga IHSG diperkirakan stagnan hari ini. Pada Kamis kemarin, IHSG naik 0,11 persen atau 8 poin ke level 7.681.

Kenaikan IHSG ditopang net buy (beli bersih) oleh investor asing sebesar Rp585 miliar. Saham yang paling banyak dibeli asing adalah BBNI, BMRI, INDF, BBCA, dan BBRI. 

"Hari ini IHSG masih berpotensi sideways menunggu data pengangguran di Amerika Serikat. Serta data penggajian tenaga kerja non-pertanian (non-farm payrolls) untuk memastikan berapa besar pemangkasan suku bunga The Fed," kata Head of Research Retail BNI Sekuritas, Fanny Suherman, Jumat (6/9/2024).

Fanny memperkirakan pergerakan level support IHSG hari ini di rentang 7.600-7.660. Sedangkan level resist IHSG di rentang 7.700-7.720

Pada Kamis kemarin, kondisi pasar saham global masih tak menentu. Indeks saham di Wall Stree agak terguncang, sedangkan di Asia Pasifik indeks saham ditutup beragam.

"Indeks-indeks Wall Street mayoritas turun pada Kamis,  namun Nasdaq naik. Investor mulai menjual aset berisiko di tengah meningkatnya kekhawatiran mengenai prospek ekonomi Amerika Serikat," ujar Fanny.

Kekhawatiran akan kondisi perekonomian AS muncul karena masih ada data tenaga kerja AS yang belum dirilis. Sehingga indeks S&P 500 turun 0,3 persen dan Dow Jones Industrial Average melemah 0,54 persen.

  • Tags

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Berita Terkait
Berita Terkait