CARAPANDANG - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemungkinan akan terkoreksi hari ini, Kamis (8/8/2024), akibat terseret pelemahan Wall Street. Sebelumnya, IHSG naik signifikan 1,16 persen ke level 7.212, Rabu (7/8/2024), pekan ini.
Kenaikan IHSG kemarin disertai dengan net buy (beli bersih) saham oleh investor asing sebesar Rp421 miliar. Saham yang paling banyak dibeli asing adalah BMRI, BBCA, TPIA, ASII, dan INKP.
“Hari ini IHSG berpotensi kembali koreksi mengikuti pergerakan bursa Amerika Serikat. Level support IHSG di 7.130-7.180, sedangkan level resist berada di 7.220-7.250," kata Retail Research Analyst BNI Sekuritas Muhammad Lutfi Permana.
Bursa saham di Wall Street berada di zona merah dalam perdagangan Rabu. Nasdaq terkoreksi satu persen, terbebani jatuhnya saham-saham teknologi.
"Saham-saham teknologi menurun didorong lemahnya permintaan dalam lelang Treasury 10 tahun, yang memicu kegelisahan investor pada perdagangan. Sementara, Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 0,06 persen dan S&P 500 juga terkoreksi 0,77 persen," ujarnya.
Berlawanan dengan bursa saham Wall Street yang memerah, bursa saham Asia berbalik menguat (rebound). Di antaranya bursa saham Jepang dan Indonesia.
Indeks Nikkei 225 Jepang naik 1,19 persen, melanjutkan tren penguatan sejak kemarin. Indeks KOSPI Korea Selatan juga menguat 1,83 persen dan STI Singapura naik 1,60 persen.