Beranda Umum Ilmuwan Peringatkan Bahan Kimia Sintetik dalam Sistem Pangan Picu Krisis Kesehatan dan Ekonomi Global

Ilmuwan Peringatkan Bahan Kimia Sintetik dalam Sistem Pangan Picu Krisis Kesehatan dan Ekonomi Global

Laporan yang dipublikasikan pada Rabu (9/2) tersebut menyoroti empat kelompok bahan kimia: ftalat dan bisfenol (bahan aditif plastik dalam kemasan dan sarung tangan), pestisida pertanian industri, serta PFAS atau "bahan kimia abadi" yang ditemukan dalam kertas antiminyak dan wadah makanan

0
Ilustrasi

CARAPANDANG - Sebuah laporan ilmiah terbaru mengeluarkan peringatan mendesak bahwa bahan kimia sintetik yang lazim digunakan dalam produksi pangan global mendorong peningkatan tingkat kanker, gangguan neurodevelopment, dan infertilitas, sekaligus merusak fondasi pertanian dunia.

Laporan yang dipublikasikan pada Rabu (10/12/2025) tersebut menyoroti empat kelompok bahan kimia: ftalat dan bisfenol (bahan aditif plastik dalam kemasan dan sarung tangan), pestisida pertanian industri, serta PFAS atau "bahan kimia abadi" yang ditemukan dalam kertas antiminyak dan wadah makanan. Semuanya telah dikaitkan dengan gangguan endokrin (hormon), kanker, cacat lahir, penurunan kecerdasan, dan obesitas.

Mengutip The Guardians, dampak kesehatan dari paparan keempat bahan kimia itu diperkirakan mencapai $2,2 triliun per tahun, setara dengan total keuntungan 100 perusahaan publik terbesar di dunia. Selain itu, kerusakan ekosistem, dengan memperhitungkan kerugian pertanian dan biaya memenuhi standar keamanan air untuk PFAS dan pestisida, menambah beban $640 miliar.

"Dunia benar-benar harus terbangun dan melakukan sesuatu tentang polusi kimia. Saya berpendapat bahwa masalah polusi kimia sama seriusnya dengan masalah perubahan iklim," ujar Prof. Philip Landrigan, dokter anak dan profesor kesehatan masyarakat global di Boston College, yang terlibat dalam penyusunan laporan.

Ia menyebut temuan ini sebagai "peringatan untuk bangun".

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here