Pada April, Iran telah meluncurkan serangan dengan menggunakan pesawat nirawak, rudal jelajah, dan rudal balistik ke Israel. Dari total 170 drone, 30 rudal jelajah, dan 120 rudal balistik, sebagian besar berhasil ditangkal oleh Israel dan sekutunya sebelum mencapai target.
Sebelumnya, Gedung Putih memperingatkan bahwa mereka memiliki "indikasi bahwa Iran sedang bersiap untuk meluncurkan serangan rudal balistik terhadap Israel dalam waktu dekat."
"Kami secara aktif mendukung persiapan defensif untuk mempertahankan Israel dari serangan ini. Ini akan membawa konsekuensi berat bagi Iran," tutur seorang pejabat Gedung Putih, dilansir The Guardian.
Hagari mengatakan AS telah memperingatkan Israel tentang serangan yang akan datang, dan bahwa pasukan Israel berada dalam "kesiapan tertinggi - baik ofensif maupun defensif."
"Serangan Iran terhadap negara Israel akan membawa konsekuensi. Kami memiliki rencana dan kami memiliki kemampuan," tegasnya.
Eskalasi Perang
Serangan ini menambah kekhawatiran bahwa kekerasan yang meningkat di wilayah tersebut bisa memicu perang antara Israel dan Iran. Pada Selasa malam, Kedutaan Besar AS di Yerusalem mengimbau semua pegawai dan keluarga mereka untuk berlindung di tempat hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Dalam peringatannya, Kedubes AS mengingatkan warganya untuk tetap waspada dan meningkatkan kesadaran keamanan pribadi mengingat insiden keamanan sering terjadi tanpa peringatan, termasuk tembakan mortir dan roket serta serangan drone.