Pada 18 September 2025, seorang pria bersenjata yang mengemudikan truk bantuan kemanusiaan dari Yordania menembaki pos perlintasan dan menewaskan dua warga Israel, sebelum akhirnya dia ditembak mati. Keesokan harinya, otoritas Israel menutup pos perlintasan tersebut. Pos perlintasan itu kemudian sempat dibuka kembali untuk waktu singkat, hingga otoritas Israel kemudian mengumumkan bahwa pos perlintasan tersebut akan ditutup sampai waktu yang belum ditentukan.
Pada 25 September 2025, IAA mengumumkan bahwa pihaknya akan membuka kembali sebagian perlintasan tersebut untuk lalu lintas penumpang saja, dan bahwa truk yang mengangkut bantuan ke Gaza tidak akan diizinkan melintas sesuai arahan tersebut.