CARAPANDANG.COM, BEIRUT, 13 Januari (Xinhua) -- Pesawat-pesawat tempur Israel melancarkan serangan udara pada Minggu (12/1) malam waktu setempat, menargetkan daerah-daerah di sekitar Kota Baalbek di Lebanon timur untuk pertama kalinya sejak gencatan senjata antara Hizbullah dan Israel diberlakukan pada 27 November 2024.
National News Agency (NNA) Lebanon melaporkan bahwa serangan udara tersebut menggempur Jenta, sebuah kota di Distrik Baalbek-Hermel, tetapi tidak memberikan informasi terkait adanya korban atau tidak.
Sementara itu, di Lebanon selatan, sejumlah pesawat tempur Israel melancarkan enam serangan udara intens yang menargetkan beberapa daerah, ungkap NNA. Gencatan senjata itu, yang dimediasi oleh Amerika Serikat dan Prancis, ditujukan untuk mengakhiri pertempuran antara Israel dan Hizbullah yang telah berkecamuk selama hampir 14 bulan.
Persyaratan di dalam kesepakatan tersebut meliputi penarikan pasukan Israel dari wilayah Lebanon dalam waktu 60 hari, dengan tentara Lebanon mengambil alih keamanan di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel.
Kesepakatan ini juga melarang adanya senjata atau militan di wilayah tersebut. Kendati ada kesepakatan gencatan senjata, tentara Israel tetap terus melancarkan serangan di Lebanon, meski dengan intensitas yang lebih rendah. Beberapa di antara serangan tersebut mengakibatkan korban tewas dan luka.