Menanggapi isu tersebut, Plt. Inspektur Jenderal, Dody Sukmono, mengatakan hal ini merupakan tantangan. “Ini tantangan bagi Itjen Kemensos untuk menyosialisasikan atau memperkenalkan diri lebih dekat ke masyarakat karena ini berkaitan dengan pengawasan yang kita lakukan,” katanya.
Selain itu, Dody menambahkan bahwa Itjen Kemensos membutuhkan peran serta masyarakat dalam mengawal pengawasan bansos agar tepat sasaran. Hal ini karena di lapangan, penerima bansos belum sepenuhnya sempurna.
“Tagline kita ada Kawal Akuntabilitas, artinya pengawasan kita juga bisa dikontrol oleh publik. Kita membutuhkan partisipasi masyarakat, terutama untuk usul dan sanggah karena penerima bansos belum sepenuhnya sempurna. Expo ini bisa menggugah peran serta masyarakat untuk menggunakan aplikasi atau memberikan masukan kepada Kemensos dalam hal penyaluran bansos agar tepat sasaran,” ungkap Dody.
Expo Pengawasan Intern ini pertama kalinya digelar kembali seusai pandemi. Gelaran expo kali ini ramai diikuti berbagai instansi baik dari pusat, daerah maupun BUMN. Sebanyak 27 Ispektorat dari instansi pusat, 18 Inspektorat Daerah dan 11 instansi BUMN turut menyemarakkan kegiatan ini. Pada kegiatan ini, diharapkan untuk menampilkan hasil kerja, karya, kontribusi dan inovasi pengawasan, sarana belajar dan berbagi pengetahuan di bidang pengawasan intern, serta membangun kolaborasi dan kerja sama antara APIP/ SPI.