CARAPANDANG - Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) terus mengupayakan stabilisasi pasokan dan harga cabai rawit merah dengan memobilisasi pasokan dari daerah surplus ke daerah defisit.
“Kami mendorong pemerintah daerah untuk saling membangun kerja sama antardaerah (KAD), sehingga cabai di daerah yang masih produksi dan harganya stabil dapat mendistribusikan cabai ke daerah defisit atau daerah dengan harga cabai yang tinggi,” kata Kepala NFA Arief Prasetyo Adi, di Jakarta, Rabu.
Kepala NFA Arief menyampaikan saat ini pasokan cabai rawit merah ke Pasar Induk Kramat Jati mengalami penurunan sekitar 6 persen, karena sumber panen di daerah sentra produksi mengalami penurunan.
Kendati pasokan ke pasar tersebut masih relatif normal di kisaran 30 ton per hari, NFA telah berkoordinasi dengan berbagai pihak seperti Kementan dan para gapoktan champion cabai untuk terus memasok ke pasar dengan volume sebesar 3 ton hingga 5,5 ton.
Selain itu, guna menopang stabilitas pasokan dan harga cabai di Pasar Induk, NFA juga melakukan Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP) dari daerah surplus ke daerah defisit melalui kerja sama antardaerah (KAD) dengan mengoptimalkan pemanfaatan dana APBD dan BTT (Belanja Tidak Terduga).
“NFA secara rutin menghadiri Rakor Inflasi yang dilaksanakan oleh Kemendagri terus menekankan agar setiap daerah memanfaatkan dana tersebut untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan di daerah masing-masing,” ujar Arief pula.