Jalur yang dilalui tersebut sinar mataharinya tidak menyengat, sehingga jika menggunakan kendaraan roda dua, traveler akan merasakan keindahan alam di wilayah perbatasan tersebut.
Stanilaus Nahak, seorang warga yang ditemui ketika melintasi jalur Sabuk Merah tersebut mengapresiasi upaya pemerintah untuk membangun jalan di perbatasan, khususnya bagi kontraktor dari PT Tureleto Battu Indah yang sudah mengerjakan jalan dengan hotmix.
Menurut dia, pembangunan jalan Sabuk Merah itu otomatis akan meningkatkan perekonomian masyarakat di wilayah perbatasan khususnya bagi warga dari Kabupaten Malaka yang ingin menjual hasil usaha ke Kota Atambua. dilansir antaranews.com