Trump membuat klaim serupa tentang Google pada tahun 2019, menurut Washington Post. Dia menuduh dalam serangkaian postingan di Twitter, yang kini dikenal sebagai X, bahwa Google menyukai berita negatif tentang dirinya pada pemilihan presiden tahun 2016. Google menolak klaim tersebut pada saat itu.
Namun, dalam beberapa pekan terakhir, beberapa pendukung mantan presiden tersebut kembali memperbaharui tuduhan tersebut. Pada bulan Juli, beberapa hari setelah percobaan pembunuhan terhadap Trump, miliarder Elon Musk, dalam sebuah postingan di X, menuduh Google melarang pencarian mantan presiden tersebut.