CARAPANDANG - Presiden Joe Biden menyatakan keyakinannya bahwa pemilu November akan bebas dan adil, tetapi khawatir tentang kemungkinan tidak akan berlangsung damai. Pernyataan ini muncul saat konferensi pers mendadak di Gedung Putih, Jumat (4/10/2024).
Biden menyoroti retorika berbahaya dari mantan Presiden Donald Trump, terutama terkait pernyataan Trump tentang hasil pemilu sebelumnya. Biden mengkhawatirkan dampak dari hal-hal yang dikatakan Trump tentang pemilu 2020.
Selama debat calon wakil presiden, Tim Walz bertanya kepada JD Vance apakah Trump kalah dalam pemilu 2020. Vance menghindari menjawab secara langsung Walz menyebutnya sebagai "jawaban yang sangat mengecewakan”, dikutip dari NBC News.
Biden juga mengkritik Partai Republik yang belum menerima hasil pemilu 2020. Dia menyoroti bagaimana Trump dan timnya terus menyangkal kekalahan mereka, bahkan setelah hasil resmi diumumkan.
Pada, Rabu (2/10/2024), jaksa penuntut mengajukan dokumen baru dalam kasus penghalangan pemilu terhadap Trump. Jaksa menuduh bahwa Trump mencoba membatalkan hasil pemilu 2020 dan tetap berkuasa.
Tim penuntut menunjukkan beberapa tindakan Trump pada 6 Januari 2021 sebagai bukti dia tahu telah kalah, tetapi berusaha tetap menjabat. Trump mengkritik pengajuan dokumen tersebut dalam wawancara dengan NewsNation, mengklaim tidak ada hal baru yang diajukan.