Dari data pada akhir tahun 2024, jumlah WNI di Aomori sekitar 1.000 orang; wilayah Iwate sekitar 1500 orang; dan untuk Hokkaido sekitar 8000 orang. Dengan demikian, total jumlah WNI di 3 Prefektur tersebut sekitar 11 ribu orang.
Terkait dengan kebutuhan evakuasi lebih lanjut, Al Aula menjelaskan bahwa hingga kini pihaknya belum menerima informasi adanya kebutuhan mendesak dari WNI. Selain itu, bersama dengan KJRI Osaka, pihaknya senantiasa mengupayakan pelindungan WNI secara maksimal.
Menurut dua, selama ini, dalam kegiatan mitigasi bencana, termasuk pelatihan siaga bencana. KBRI Tokyo dan KJRI Osaka juga lakukan komunikasi dan koordinasi dengan otoritas terkait hingga ke tingkat kecamatan.
"Kami mengikuti mekanisme mitigasi bencana di Jepang yang sudah terbangun dengan baik. Mengingat Jepang adalah negara yang sering mengalami kejadian gempa bumi," katanya.
Sebagai langkah antisipasi ke depan, KBRI Tokyo mengimbau seluruh WNI di Jepang agar tetap tenang dan berkegiatan seperti biasa, dengan tetap meningkatkan kewaspadaan sebagaimana halnya dilakukan oleh masyarakat lokal Jepang secara umum.
WNI diharapkan terus memantau situasi dari berbagai kanal berita utama nasional, mengikuti seluruh instruksi yang disampaikan otoritas resmi Jepang. Di antaranya dengan mempelajari rute evakuasi; menyiapkan tas darurat; dan, menyiapkan dokumen penting serta uang tunai secukupnya.