CARAPANDANG - Pelajar korban banjir bandang dan longsor di Desa Pangugunan, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatra Utara, menjalani ujian semester tidak di sekolah. Mereka melaksanakan ujian di tenda posko pengungsian serta rumah kepala desa setempat.
Pelaksanaan ujian ini demi menjaga kegiatan belajar-mengajar tetap berjalan dan tidak lumpuh. Sebab, akses menuju sekolah yang berada di atas permukiman warga jalannya dalam kondisi retak-retak.
Salah seorang warga korban bencana banjir bandang dan longsor di Desa Panggugunan, Paidar Sinaga mengatakan, semua warga khawatir akan adanya bencana susulan, di samping akses menuju sekolah sulit dijangkau. Sehingga, sekolah pun dikosongkan dan dibagi menjadi dua lokasi.
"Lokasi satu ditenda posko pengungsian dan lainnya di rumah kepala desa. Jalannya retak akibat dihantam material banjir bandang dan longsor," kata Paidar dilansir dari RRI, Selasa (9/12/2025).
Radit, salah seorang siswa SD Panggugunan, menyebut dirinya telah dua hari melaksanakan ujian semester di tenda posko pengungsian.
"Bukan karena sekolah hancur, tetapi karena akses jalannya yang sulit dijangkau. Namun, saya cukup nyaman ujian di tenda ini," ujarnya.
Radit menuturkan bahwa terdapat dua tenda yang berasal dari Kementerian Sosial yang digunakan untuk ujian. Satu tenda berisi 19 siswa, dan tenda lainnya 30 siswa.