CARAPANDANG - Pemerintah Inggris mengatakan bahwa Microsoft berencana untuk menyalurkan dana sebesar 3,2 miliar dolar Amerika Serikat ke Inggris selama tiga tahun ke depan, investasi terbesar Microsoft di negara tersebut hingga saat ini yang akan mendukung pertumbuhan artifical intelligence (AI) atau kecerdasan buatan di masa depan.
Inggris yang perekonomiannya diperkirakan akan lesu pada tahun-tahun mendatang, mendorong investasi swasta untuk membantu mendanai infrastruktur baru, khususnya di industri yang sedang berkembang seperti AI. Seperti disiarkan Reuters, Kamis (30/11) waktu setempat Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengatakan bahwa pendanaan tersebut akan meningkatkan kapasitas peralatan di pusat data Microsoft di Inggris hingga dua kali lipat, mengingat infrastruktur semacam itu penting guna memfasilitasi operasi model-model AI terbaru.
“Pengumuman hari ini merupakan titik balik bagi masa depan infrastruktur dan pengembangan AI di Inggris,” kata Sunak dalam sebuah pernyataan.
Rencana Microsoft itu muncul meskipun ada komentar dari Presiden Microsoft Brad Smith pada bulan April, yang menyatakan bahwa keputusan regulator antimonopoli negara yang bertentangan dengan perusahaan AS akan membahayakan kepercayaan industri teknologi di Inggris.
Sejak itu, regulator Inggris menyetujui versi restrukturisasi akuisisi Activision Blizzard yang dilakukan Microsoft senilai 69 miliar dolar AS sehingga perusahaan tersebut kembali mendukung Inggris.