Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand sebagai negara anggota Mastera menyadari pentingnya penyelenggaraan bengkel penulisan kreatif yang kemudian berubah namanya menjadi Program Penulisan Mastera dan dicetuskan sejak tahun 1997. Genre karya pada program penulisan ini bergilir dengan urutan puisi, cerpen, esai, dan drama.
Program Penulisan Mastera telah dilaksanakan dengan genre puisi (1997, 2002, 2007, 2012, dan 2017), genre cerpen (1998, 2003, 2008, 2013, dan 2018), genre esai (1999, 2004, 2009, 2014, dan 2019), genre drama (2000, 2005, 2010, dan 2015), dan genre novel (2001, 2006, 2011, dan 2016). Setelah selama tiga tahun (2000—2022) vakum akibat adanya pandemi Covid-19, maka pada tahun 2023 Program Penulisan Mastera diselenggarakan dengan genre drama.
Hafidz Muksin juga berharap para peserta dapat menyerap ilmu dan wawasan selama kegiatan berlangsung, bertukar pengalaman dan ide kreatif dengan sastrawan senior maupun sesama sastrawan muda. Peserta yang hadir merupakan pengarang-pengarang kreatif di negara anggota Mastera khususnya dan di negara Asia Tenggara pada umumnya (penyair, cerpenis, esais, dan penulis naskah drama).