“Saya mengapresiasi Indonesia karena mengadakan Program Penulisan Mastera. Acara ini menjadi wujud semangat kita untuk menghidupkan nuansa sastra yang ada di tengah kita. Saya harap, kita dapat menghasilkan sejumlah karya yang dapat diproduksi di seluruh negara anggota Mastera dan bukan hanya di negara asal peserta,” katanya.
Pembimbing Mastera Malaysia, Puan Fazilah Husin mendukung acara ini. “Berkarya di negara sendiri berbeda rasanya dengan berkarya bersama dengan pengarang antarnegara. Ada pengalaman, ilmu, ilham (ide), semangat, dan wawasan yang lebih luas lagi bisa diperoleh,” ucap Fazilah Husin.
“Kita harap naskah-naskah ini nanti bisa dirujuk oleh orang lain dan dicetak secara luas,” imbuhnya.
Ketua Panitia Pelaksana, Koordinator Layanan Sekretariat Badan Bahasa, Tri Indira melaporkan bahwa peserta kegiatan ini adalah sastrawan muda Brunei Darussalam, Indonesia dan Malaysia. Kriteria peserta berusia maksimum 35 tahun dan peserta telah menerbitkan satu kumpulan puisi/cerpen/novel/drama/esai sendiri atau mempublikasikan sekurang-kurangnya 10 karya di media cetak.
“Mastera Indonesia mengikutsertakan 12 orang sastrawan muda, 1 orang penceramah, dan 3 orang pembimbing. Mastera Malaysia mengikutsertakan 3 orang sastrawan muda dan 1 pembimbing. Mastera Brunei Darussalam mengikutsertakan 3 orang sastrawan muda, 1 pembimbing, dan 1 orang pemerhati,” sebut Tri Indira.