Menurut Menkes, tantangan utama bukan pada alat kesehatan, melainkan pada pemenuhan Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang kesehatan. Menkes Budi meminta agar rumah sakit-rumah sakit besar menjadi pengampu untuk melatih tenaga kesehatan di daerah. 

“Yang penting adalah dokter-dokternya, perawat-perawatnya, perfusionisnya, dan tenaga lain. Gunakan rumah sakit lain sebagai pengampu agar tepat latih  perawat, perfusionis-nya, itu semua disiapkan,” ujarnya.

Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan, Kunta Wibawa Dasa Nugraha, memastikan bahwa masyarakat Indonesia dapat dapat memperoleh layanan kesehatan yang setara. Ia menegaskan bahwa sektor kesehatan tengah berfokus pada penguatan layanan untuk kanker, jantung, stroke, imunologi, hingga layanan kesehatan ibu dan anak.

“Kementerian Kesehatan dan sektor kesehatan saat ini sedang melakukan reformasi di pilar kedua. Di mana kita ingin masyarakat mendapatkan akses yang sama untuk layanan kesehatan,” ujar Kunta.

Menurut Kunta, layanan jantung menjadi salah satu prioritas karena merupakan penyumbang kematian tertinggi secara nasional. Ia menyebut perkembangan layanan bedah jantung di Indonesia meningkat signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

“Akses layanan jantung yang dulunya sangat terbatas, sekarang sudah tersedia di 29 provinsi. Ini capaian yang luar biasa, namun tentu tidak boleh berhenti sampai di sini,” ucap Kunta menutup.