CARAPANDANG - Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan fiskal dan moneter terus disinergikan untuk menjaga nilai tukar rupiah.
“Ini harusnya kita bisa kerja sama dengan baik, antara fiskal dan moneter bisa bersinergi dengan baik,” kata Febrio kepada wartawan usai kegiatan halal bihalal di Kementerian Keuangan Jakarta, Rabu.
Febrio juga mengatakan Kementerian Keuangan terus mengelola volatilitas rupiah dan mengantisipasi risiko ke depannya.
Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi, naik 55 poin atau 0,34 persen menjadi Rp16.165 per dolar AS dari penutupan perdagangan sebelumnya sebesar Rp16.220 per dolar AS.
Sementara itu, Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan atau BI-Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 6,25 persen untuk memperkuat stabilitas nilai tukar dan mencegah pertumbuhan ekonomi dari dampak rambatan global.
Melalui Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada 23-24 April 2024, BI juga memutuskan untuk meningkatkan suku bunga deposit facility sebesar 25 basis poin menjadi 5,5 persen, dan suku bunga lending facility sebesar 25 basis poin menjadi 7 persen.