CARAPANDANG - Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria menyatakan pihaknya sedang menelusuri dugaan kebocoran data Badan Kepegawaian Negara (BKN) yang dilakukan bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
"Itu lagi ditelusuri, kita juga lagi bekerja sama sama BSSN, karena ada banyak informasi-informasi yang menyebutkan soal kebocoran data ini ya," ujar Nezar di Jakarta, Senin.Nezar mengatakan penelusuran tersebut dilakukan untuk memastikan kebenaran dari dugaan kebocoran data yang dilaporkan.
Menurutnya, sering kali data yang diklaim telah bocor oleh pelaku di dark web sebenarnya bukanlah data yang sesungguhnya.
"Kadang-kadang data yang bocor itu bukan data yang seperti diklaim oleh pelakunya di dark web itu. Makanya kita sedang telusuri," kata Nezar.
Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC mengungkapkan kebocoran data pribadi masih terjadi lagi menjelang Hari Ulang Tahun Ke-79 Republik Indonesia, kali ini yang menjadi korban peretasan adalah Badan Kepegawaian Negara (BKN).
"Temuan ini berawal dari sebuah postingan dari peretas dengan nama anonim TopiAx di Breachforums pada hari Sabtu, 10 Agustus 2024," kata Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC Dr. Pratama Persadha ketika dikonfirmasi di Semarang, Minggu (11/8) pagi.