Sementara itu, akhir-akhir ini partai-partai besar, Golkar, PAN, PKB dan Nasdem saling susul menggelar rapat akbar, Munas atau Kongres. Parpol lain telah berhasil menggelar Munas atau Kongres dalam waktu yang singkat. Menentukan arah kerja dan agenda partai. Sekaligus juga penyegaran kepengurusan termasuk pergantian ketua umumnya.
Shauqi mengajak seluruh kader PPP di seluruh Indonesia agar satu sikap dan suara dengan dirinya. Konsolidasi mempercepat Muktamar dan mengganti Ketua Umum dengan figur yang lebih mumpuni dan diperhitungkan ketokohannya di kancah politik nasional.
“Harus kita selamatkan rumah besar ini, kita evaluasi seluruh kinerja, dan mengkonsolidasikan kembali kekuatan untuk menghadapi tantangan ke depan,” ukuranya.
Mardiono telah melakukan kesalahan fatal. Terlebih karena pergantian ketua umum partai tepat pada waktu mendekati penyelenggaraan Pemilu. Justru belakangan ini dalam vidio, menanggapi soal kegagalannya Mardiono mempertanyakan apa yang gagal dari dirinya.
“Kita mesti ingat hal yang di luar koridor Ad/Art partai, sejak dia pula konsolidasi internal kader tidak berjalan baik. Salah pilih Capres sehingga PPP tidak mendapat efek baik. Jadi semua kerusakan ini, memangnya siapa bisa memungkiri,” kata Shauqi.
Dirinya mengaku perlu bersikap dan suarakan aspirasinya ini sebagai bentuk tanggung jawab moral terhadap PPP. Tak hanya itu, selanjutnya dalam menindaklanjutinya ini, “Saya gak percaya kawan-kawan lain bertahan,” pungkasnya.