Terlebih juga Jawa Timur pernah memiliki kerja sama antar pemerintah (Sister Province) dengan Tianjing-China meski sempat terkendala karena COVID-19. Ke depan hubungan ini akan direvitalisasi lagi guna mempererat kerjasama kedua wilayah tersebut.
“Insya Allah kami juga bermaksud untuk segera merevitalisasi lagi kerjasama dengan Tianjin, sehingga ke depannya diharapkan mampu memberikan dampak nyata dalam pertumbuhan pembangunan berbagai sektor baik Jawa Timur maupun Tianjin,” ujar
Tak hanya bagi sektor ekonomi dan investasi, kata Khofifah, rute baru ini juga membawa angin segar bagi industri pariwisata Jawa Timur.
Destinasi wisata unggulan seperti Gunung Bromo, Kawah Ijen, air terjun Tumpak Sewu dan wisata sejarah di Surabaya kini semakin mudah diakses oleh wisatawan dari Tiongkok, yang selama ini merupakan salah satu pasar terbesar bagi pariwisata Indonesia.
“Kami ingin menjadikan Jawa Timur sebagai destinasi wisata unggulan bagi wisatawan internasional, khususnya wisatawan Tiongkok, dimana dari data BPS 2024, wisatawan Tiongkok berjumlah 93.292 orang atau 28,96 persen dari total wisatawan mancanegara yang berjumlah 322.045 orang,” ujarnya.
Menurutnya, dengan akses lebih mudah, jumlah kunjungan wisatawan akan meningkat, membuka lebih banyak peluang usaha, dan menggerakkan ekonomi lokal.