Berbicara kepada para penasihat politik, Xi juga menyinggung soal "APEC biru", istilah yang dicetuskan untuk mendeskripsikan jernihnya langit Beijing selama Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (Asia-Pacific Economic Cooperation/APEC) yang diadakan di China pada 2014.
Pada November 2014, ketika berpidato di hadapan para pemimpin APEC yang sedang berkunjung ke China, Xi secara langsung menanggapi pandangan yang mengecap "APEC biru" sebagai sesuatu yang bersifat sementara, mengungkapkan harapan dan tekadnya bahwa "dengan usaha yang gigih, 'APEC biru' akan tetap ada."
Selama satu dekade sejak janji tersebut diucapkan, berbagai upaya yang memperjuangkan pembangunan hijau, sirkular, dan rendah karbon serta memprioritaskan konservasi ekologis telah dilakukan. Masyarakat China pun kini menikmati langit yang lebih biru serta perairan yang lebih jernih dan pegunungan yang lebih subur.
Mari tengok Beijing sebagai contohnya. Pada 2023, ibu kota China itu memiliki kualitas udara yang baik atau sangat baik selama sekitar 90 persen dari total hari di tahun tersebut, serta penurunan signifikan dalam hal konsentrasi rata-rata tahunan PM2,5, PM10, nitrogen dioksida, dan sulfur dioksida dibandingkan pada 2013.
Kualitas udara di kota-kota di China secara umum meningkat signifikan antara 2013 hingga 2022, dengan kualitas udara baik atau sangat baik tercatat selama 86,5 persen dari total hari pada 2022, yang menandai peningkatan sebesar 20,8 poin persentase.